Belajar dari Bupati Lamongan
Oleh :
Darus Altin
Dosen Prodi Akuntansi FE UBB
Sebuah pencerahan dari sebuah pemberitaan. Seorang bupati yang mungkin dapat dikatakan benar-benar seorang konseptor. Bagaimana tidak?. Sebuah daerah gersang di musim kemarau, dan banjir di musim penghujan. Itulah Gambar lamongan yang diceritakan saat itu belum tersentuh dari sosok bupati sekarang (Media Indonesia, Selasa 10 Juni 2008).
Jika kita kilas balik dengan Kabupaten kita yang ada di Bangka Belitung saat ini, rasanya lebih maju sedikit lah daerah kita dinilai dari berbagai sektor.
Pariwisata Lamongan , yang hanya menonjolkan Wisata Bahari Lamongan (WBL) serta Goa Maharani sangat jauh lebih menarik dengan pariwisata yang saat ini kita punyai, tapi peningkatan PAD 9 Milyar pada tahun 2007 dari WBLnya bisa dibilang angka yang cukup fantastis bagi sebuah daerah yang baru maju dan berkembang.
Investor yang banyak antri pada daerah mereka sungguh merupakan sesuatu yang harus kita jadikan sebuah contoh bagi pengembangan sebuah kabupaten. Jika kita kaji Lamongan, seorang bupatinya hanya berpikir sebuah konsep yang dapat dibilang konsep umum dan dengan cara-cara yang tradisional. Tapi hasilnya sungguh luar biasa.
Dengan hanya ‘menyulap’ suatu daerah kosong menjadi sebuah pelabuhan internasional dengan kapal-kapal besar yang dapat masuk dalam melakukan pertukaran komoditi tertentu. Mungkin satu hal ini yang kurang di Kabupaten kita. Konsep sebuah daerah tentu sangat didukung dengan sebuah solusi transportasi yang harus bertaraf internasional.
Melihat sebentar di kabupaten-kabupaten yang ada di bangka belitung saat ini, tentunya banyak yang masih bisa kita jual ke daerah lain di Indonesia maupun luar negeri. Tapi, kenapa hal ini tidak terjadi? Apa yang salah dengan kita? Apa yang salah dengan bupatinya?. Sekelumit pertanyaan tersebut tentunya bukan hanya sekedar kita jawab atau kita dengung-dengungkan saja. Tapi butuh langkah kongkret dan berdampak langsung bagi masyarakat. Konsep kepulauan bagi sebuah daerah, tentunya secara geografis adalah sebuah daerah yang strategis untuk menjadi maju dan merupakan sebuah keharusan untuk dapat berkembang dan siap bersaing di kancah internasional. Apalagi daerah yang sebagian besar kabupaten di Bangka Belitung merupakan daratan yang dikelilingi lautan yang langsung menghubungkan ke daerah lain atau Negara lain. Strategi lain ternyata, Lamongan dengan sosok Bupati mampu berpikir konsep luar negeri (Malaysia), bahwa SDM lokal yang ada harus mengenyam pendidikan tinggi untuk menggali ilmu pengetahuan sebagai salah satu cara untuk membangun daerah sekembalinya dari pendidikan yang ada di dalam maupun di luar negeri. Karena untuk maju memang hanya dengan ilmu pengetahuan dengan konsep berpikir merubah dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada atau dari yang ada menjadi luar biasa. Jika kita lihat daerah kita sekarang tentunya lebih berbahagia dengan adanya sebuah Universitas yang mampu bersaing secara Internasional, terbukti dengan keberadaannya yang dalam 2 (dua) tahun ini, dari statistik website terlihat bahwa dari berbagai Negara lain (Australia, Canada, Malaysia, Belanda dll) sudah banyak yang mengakses informasi dari keberadaan sebuah Universitas di Bangka Belitung. Pembuktian ini menjadi dasar untuk mengatakan bahwa sebenarnya daerah kita maupun SDM yang ada sebenarnya dapat diandalkan untuk bersaing di kancah lokal,nasional maupun secara global. Sehubungan dengan moment pemkada yang saat ini sedang berjalan, hendaknya dapat menjadikan tolok ukur keberhasilan bagi kemajuan sebuah daerah. Kita tidak akan mungkin dapat menutup mata dengan perubahan-perubahan yang terjadi saat ini, tentunya hal tersebut harus diimbangi pula dengan kekhasan, culture, dan karakteristik yang dimiliki oleh kita saat ini.
Apa yang daerah kita punya saat ini bukanlah sebuah kekurangan yang terus kita akui sebagai sebuah kekurangan. Hendaknya kekurangan dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam rangka mengembangkan konsep yang terpadu dengan tindakan real bagi kesejahteraan masyarakat. Tujuan akhir penghargaan yang diberikan bagi bupati teladan di Indonesia (Bupati Lamongan), merupakan sebuah pengakuan bahwa berkarya adalah untuk sebuah kemajuan dengan tindakan-tindakan yang terapresiasi dengan baik dan teraplikatif untuk dirasakan sebagai sebuah hal positif bagi sebuah pembangunan. Semoga! (Publikasi Babel Pos, Juni 2008)
============0000==============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar